
Apa sih basic manner itu? Kata “manner” berasal dari bahasa Inggris yang artinya tata krama atau etika, sedangkan kata “basic” artinya dasar. Jadi, basic manner adalah etika dasar yang merupakan norma dan perilaku yang dinilai sopan dan pantas dalam interaksi sosial, maupun lingkungan.
Mengetahui hal tersebut, tentu basic manner sangat penting dan perlu diterapkan sejak dini untuk membangun pribadi lebih baik, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sosial.
Basic Manner yang Perlu Diterapkan pada Anak
Tata krama dasar harus diajarkan kepada anak sebagai bekal dirinya untuk berkata, bersikap, dan berperilaku. Lalu, apa sajakah basic manner yang perlu diterapkan untuk anak?

Mengucapkan Tiga Kata Ajaib (Tolong, Terima Kasih, Maaf)
Tiga kata ajaib yaitu “tolong”, “terima kasih”, dan “maaf” adalah hal mendasar yang perlu diketahui dan diterapkan sebagai wujud sopan santun. Ajarkan bahwa kata “tolong” diterapkan saat meminta bantuan. Kata “terima kasih” diucapkan setelah menerima sesuatu (bantuan, hadiah, pujian, dll.) dari orang lain. Sednagkan, kata “maaf” digunakan sebagai bentuk penyesalan setelah melakukan kesalahan.
Menyapa Orang Lain dengan Baik
Ramah dengan orang lain menciptakan komunikasi yang baik dalam interaksi sosial. Salah satu wujudnya adalah menyapa orang lain dengan baik. Ajarkan anak menggunakan kata-kata yang sopan, terutama jika yang disapa adalah orang yang lebih tua. Ajarkan juga menatap mata lawan bicara saat berbicara dan berjabat tangan saat berkenalan.
Mengetuk Pintu Sebelum Masuk ke Dalam Ruangan
Anak perlu diberi pemahaman bahwa mengetuk pintu, perlu dilakukan ketika akan masuk ke dalam ruangan atau rumah, terutama milik orang lain. Tidak hanya mengetuk pintu, mengucapkan salam atau kata “permisi” juga perlu dibiasakan sejak dini.
Menutup Mulut Saat Bersin, Batuk, dan Menguap
Etika dasar berikutnya adalah menutup mulut saat bersin, batuk, dan menguap. Ketika berada di lingkungan sosial, tindakan tersebut sangat penting sebagai bentuk kesopanan, tidak mengurangi kenyamanan orang lain, sekaligus meminimalir risiko penularan penyakit kepada orang sekitar.
Menghormati Orang yang Lebih Tua
Sejak kecil, anak sudah seharusnya paham untuk menghormati orang yang lebih tua. Rasa hormat yang ditanamkan sejak kecil membuatnya mampu menjaga sikap untuk selalu menghargai, tidak menggurui, ataupun sombong dengan yang lebih tua.
Tidak Menertawakan ataupun Menghina Orang Lain
Sikap menghargai adalah salah satu etika dasar yang harus diajarkan sejak dini. Brikan pemahaman pada anak bahwa tidak baik menertawakan ataupun menghina orang lain karena keduanya akan merendahkan dan menyakiti perasaan orang tersebut. Tanamkan bahwa jika ingin dihargai, maka tunjukkan sikap menghargai.

Membantu Orang Lain
Manusia adalah makhluk sosial yang sudah sewajarnya saling membantu karena saling membutuhkan. Kerelaan hati menolong orang lain perlu ditanamkan sejak kecil. Mengasah empati anak dimulai dengan membiasakannya membantu pekerjaan rumah, seperti membereskan mainannya sendiri, meminjamkan barang kepada orang yang membutuhkan, memasak bersama, dan kegiatan lainnya.
Tips Mengajarkan Basic Manner pada Anak
Mengajarkan tata krama pada anak bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan kesabaran dan pembiasaan yang tidak sebentar. Berikan pemahaman yang jelas mengenai pentingnya menerapkan etika di lingkungan sosial. Sahabat Sehat bisa menyampaikannya dengan kata-kata lembut dan mudah dimengerti.
Mulailah dari etika yang paling sederhana agar anak bisa memahami dan mempraktikkannya dengan baik sesuai usianya. Sebagai orang tua, berikan contoh penerapan dari setiap etika yang diajarkan agar anak mengikutinya di kehidupan sehari-hari. Jangan lupa apresiasi jika anak berhasil.
Nah, untuk mengasah penerapan etika dalam kehidupan sehari-hari, Sahabat Sehat juga bisa mengajak anak bermain peran, misalnya bersandiwara ingin meminta bantuan kepada teman. Kemudian, amati perkembangannya secara berkala. Selain dari keluarga, pastikan pula bahwa anak berada dalam lingkungan bermain dan kelompok masyarakat yang juga menerapkan basic manner dengan baik.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP