
Sahabat Sehat, intuitive eating sering dikaitkan dengan penerapan pola makan sehat. Ini adalah penyesuaian antara pikiran, tubuh dan makanan yang dikonsumsi secara dinamis. Mengacu pada pola makan adaptif yang didasari oleh isyarat lapar dan kenyang untuk mengatur asupan makan.
Pada awalnya gaya makan intuitif dikenalkan oleh Tribole dan Resch pada tahun 1995, namun tahun 2006 Tylka dan Cols mulai mengoperasikan fitur gaya makan intuitif ini. Seperti apa penerapannya? Simak info berikut!

Penerapan intuitive eating
Ada empat komponen utama dalam menerapkan intuitive eating. Pertama, makan saat lapar dan makan apapun tanpa membatasi jenis makanan tertentu, serta menganggap makanan bukan dari sisi baik atau buruk. Kedua, makan untuk memenuhi kebutuhan badan atau fisik, bukan makan karena alasan emosional.
Ketiga, makan dengan isyarat lapar dan berhenti saat kenyang sebagai penentu kapan harus makan dan berapa jumlah makanan yang dimakan. Keemapat. mempertimbangkan makanan dari segi kebutuhan gizi untuk tubuh maupun kebutuhan inderawi (rasa).
Manfaat intuitive eating
Seseorang yang menerapkan gaya makan intuitif dapat menghindari ganguan makan yang dapat memicu makan berlebih. Selain itu menerapkan pola makan ini bisa mengurangi kecemasan, meningkatkan citra tubuh positif, bahkan bisa menjadi sarana untuk belajar mengendalikan diri, menghilangkan rasa obsesif dalam hal makan dan bentuk tubuh. Jadi secara ngga langsung kamu juga melatih diri untuk bersikap mindfulness dan menghargai setiap makanan yang dikonsumsi.
Cara menerapkan intuitive eating
Kamu bisa memulainya dengan mengenali bagaimana sikap dan perilaku makan yang biasa kamu terapkan. Cobalah untuk mkan saat mengalami lapar fisik atau physical hunger, kamu juga bisa memberikan skala 1-10 saat kamu dalam kondisi lapar. Hindari makan jika lapar yang kamu rasakan berada pada skala 1-2 dan mulai makan saat berada di skala 3.

Beberapa orang akan makan berlebih jika suasana hati tidak stabil, oleh karena itu cobalah untuk membatasi diri untuk makan ketika kamu sedang merasa emosional. Kuncinya adalah mengenali sinyal lapar, makan disaat lapar dan berhenti sebelum kekenyangan. Selain itu, cobalah untuk menilai makanan dengan netral, tidak melabeli baik ataupun buruk dan tidak melakukan aktivitas lain saat sedang makan.
Nah, Sahabat Sehat kamu bisa coba menerapkan gaya makan intuitif. Namun, bagi kamu yang mengalami hipertensi, diabetes, maupun penyakit yang mengharuskan tidak boleh memakan makanan tertentu atau yang sedang menjalankan diet dari dokter, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu sebelum menerapkan pola makan ini.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP