September 23, 2023

Fimela.com, Jakarta Antraks merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama bacillus anthracis pada hewan yang dapat menular ke manusia. Meskipun kasus antraks pada manusia jarang terjadi, namun dampaknya yang serius dan berbahaya, membuatnya layak untuk dipahami dengan baik.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), antraks adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh paparan bakteri bacillus anthracis. Bakteri antraks biasanya hidup di tanah dan hewan ternak, seperti sapi, domba, dan kambing. Namun, bakteri ini dapat menular ke manusia baik melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi, seperti kulit, daging, atau wol.

Gejala penyakit antraks pada manusia dapat bervariasi tergantung pada bagaimana bakteri masuk ke tubuh. Berikut ini adalah beberapa bentuk gejala antraks yang dapat terjadi:

1. Antraks kulit

Antraks kulit adalah salah satu bentuk infeksi antraks yang menyerang bagian kulit manusia. Gejalanya meliputi pembentukan lesi yang terlihat seperti bisul dengan daerah tengah yang mengeras dan membentuk kerak. Lesi ini umumnya muncul beberapa hari setelah paparan bakteri antraks.

Pada awal terjangkit, lesi antraks kulit mungkin terlihat seperti gigitan serangga biasa, tetapi seiring waktu, pembengkakan ini dapat berkembang menjadi lebih serius. Lesi biasanya berukuran sekitar 1 hingga 3 sentimeter dan dapat muncul di area yang terpapar langsung oleh bakteri antraks, seperti tangan, wajah, leher, atau lengan.

Ada pun gejala lain pada antraks kulit yang sering terjadi seperti nyeri, gatal, kemerahan, dan pembengkakan di sekitar lesi. Selain itu, lesi tersebut juga dapat mengeluarkan cairan yang kental dan berbau. Jika tidak diobati, lesi dapat memburuk dan menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *