September 22, 2023

1. Gula Tambahan dalam Makanan Olahan

Gula tambahan adalah salah satu bahan yang sering digunakan dalam makanan olahan untuk meningkatkan rasa. Penelitian The American journal of clinical nutrition, telah menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan dapat meningkatkan kadar trigliserida, salah satu jenis lemak dalam darah, yang dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung.

Selain itu, konsumsi gula tambahan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan, yang menjadi penyebab risiko kolesterol tinggi. Peningkatan berat badan dapat memicu perubahan metabolisme dalam tubuh yang mengarah pada peningkatan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan penurunan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik).

2. Garam dalam Makanan Olahan

Selain gula tambahan, makanan olahan seringkali mengandung jumlah garam yang tinggi untuk meningkatkan rasa dan tahan lama. Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung. Garam dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, menyebabkan kerusakan pada arteri dan penumpukan plak, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung akibat kolesterol tinggi.

3. Lemak Trans dalam Makanan Olahan

Lemak trans adalah jenis lemak yang dihasilkan melalui proses hidrogenasi parsial minyak nabati cair. Lemak trans sering digunakan dalam makanan olahan untuk meningkatkan daya simpan dan tekstur produk. Namun, konsumsi lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dengan cara merusak fungsi tubuh untuk mengeluarkan kolesterol dari aliran darah. Selain itu, lemak trans juga dapat merusak dinding arteri, yang dapat mempercepat proses penumpukan plak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *